Akne ( Jerawat)

Emosi, terutama stres sering ditemukan sebagai faktor penyebab kambuhnya akne ( jerawat) , stres juga bisa memperburuk akne dan dapat memperburuk kondisi kulit. Adanya akne kadang menimbulkan kecemasan yang berlebihan dimana hal tersebut mendorong penderita memanipulasi aknenya secara mekanis, sehingga kerusakan dinding folikel semakin parah dan bisa menimbulkan lesi-lesi akne baru Akne ( jerawat) merupakan inflamasi atau peradangan kronik pada unit kelenjar pilosebasea karena adanya akumulasi sebum yang kemudian ditumbuhi oleh berbagai flora kulit, terutama Propionibacterium acnes yang ditandai dengan komedo, papula, pustula, nodul, kista superfisial yang berisi nanah, dan dalam kasus yang ekstrim dapat meradang. Mempengaruhi lebih dari 80% remaja dan biasanya berlanjut sampai ke masa dewasa. Semakin banyak pasien akne yang memilih pengobatan secara tradisional lewat kedokteran China akibat kurang efektiknya terapi modern dan banyaknya efek samping dari pengobatan modern seperti rasa terbakar, eritema, deskuamasi, pigmentasi, serosis, dan sebagainya. Akupunktur merupakan salah satu pengobatan kedokteran China yang telah dibuktikan mempengaruhi saraf, endokrin, sistem imun, dan sistem psikologi. Dalam dermatologi banyak sekali metode akupunktur yang sudah diakui. Akupunktur dapat menurunkan kadar kortisol dalam tubuh. Dengan seimbangnya kadar kortisol dalam tubuh maka akan menguatkan kembali sistem imunologi, sehingga serangan bakteri P.acnes dapat ditanggulangi dan juga dapat mengurangi reaksi inflamasi Penyebab 1. Peningkatan hormon Androgen Androgen ( hormon kelamin laki-laki) telah lama terlibat dalam patogenesis akne vulgaris terutama testosteron. Hormon tidak hanya berpengaruh terhadap kelenjar sebasea tetapi hormon mungkin juga berperan dalam hyperkeratinization folikuler. Peningkatan androgenisitas merupakan konsekuensi fisiologis pubertas. 2. Hipersekresi sebum Peningkatan produksi sebum dalam kelenjar sebasea juga disebabkan oleh peningkatan produksi androgen. Hal ini menyebabkan perkembangan komedo tertutup yang disebut whitehead, yang seperti komedo tetapi tertutup di permukaan, dan jika lubang pori-pori melebar, maka komedo terbuka yang disebut blackhead karena permukaan terlihat dan berubah hitam ketika terkena udara. 3. Kolonisasi Propionibacterium acnes Propionibacterium acnes merupakan bakteri yang menyebabkan peradanagan pada jerawat. Faktor-faktor yang mempengaruhi 1. Genetik ( keturunan) 2. Merokok : Perokok pada umumnya mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung lemak jenuh dan sedikit lemak tidak jenuh sehingga asupan asam linoleat lebih sedikit dibandingkan dengan bukan perokok 3. Makanan : Secara umum dikatakan bahwa makanan yang mengandung banyak lemak, pedas, coklat, susu, kacang-kacangan, keju, alkohol dan sejenisnya dapat merangsang kambuhnya akne 4. Obat-obatan dan kosmetik : Beberapa obat yang mengandung androgen dan lithium dapat menyebabkan akne. Kosmetik berminyak seperti, krim pelembab, lotion pelumas, dan semua make-up yang mengandung minyak dapat mempercepat pemblokiran pori-pori dan menyebabkan akne pada beberapa orang yang rentan terhadap akne. 5. Kehamilan : Perubahan hormon selama kehamilan dapat menyebabkan akne baik untuk yang pertama kalinya ataupun yang sudah punya riwayat akne sebelumnya 6. Iklim : Di daerah tropis ketika suhu panas dan udara lembab produksi keringat lebih banyak. Hal ini dapat membuat akne lebih buruk. 7. Pekerjaan : Penderita akne juga banyak ditemukan pada karyawan-karyawan pabrik dimana mereka selalu terpapar bahan-bahan kimia seperti oli dan debu-debu logam. 8. Kondisi kulit : Kulit berminyak dan kotor oleh debu, polusi udara, maupun sel-sel kulit yang mati yang tidak dilepaskan dapat menyebabkan penyumbatan pada saluran kelenjar sebasea dan dapat menimbulkan akne